HTM : -
Lokasi
: Pulau
Morotai terletak di ujung utara Kabupaten Halmahera Utara dan merupakan
bagian dari Provinsi Maluku Utara. Secara geografis Pulau Morotai
terletak di antara 200-240 derajat Lintang Utara dan 12.815-12848
derajat Bujur Timur. Pulau Morotai berbatasan dengan Samudera Pasifik di
sebelah Utara, Laut Halmahera di sebelah Timur, Selat Morotai di
sebelah Selatan dan Laut Sulawesi di sebelah Barat.
Luas
wilayah Pulau Morotai adalah 2.474,94 kilometer
persegi atau 10 persen dari luas wilayah daratan Kabupaten Maluku
Utara. Secara administratif, Pulau Morotai sejak tahun 2002 termasuk ke
dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Halmahera Utara dengan
ibukota kabupaten di Tobelo. Pulau Morotai sendiri terbagi dalam 3
(tiga) kecamatan yaitu: (1) Morotai Utara dengan ibukota Berebere; (2)
Morotai Selatan Barat dengan ibukota Wayabula; dan (3) Morotai Selatan
dengan ibukota Daruba.
Tekstur tanah di Pulau
Morotai pada umumnya halus dan daerah dengan tekstur sedang berada di
sebelah Timur. Sebagian besar luas Kota Daruba merupakan lahan
pertanian atau perkebunan rakyat berupa kebun kelapa dan kebun
campuran. Sedangkan penggunaan lahan untuk fisik (permukiman,
perkantoran dan fasilitas ekonomi) hanya seluas 79,64 hektar atau 3,92
persen dari luas wilayah kota. Penggunaan lahan lainnya adalah lapangan
terbang seluas 15 hektar, empang, kawasan hutan lindung dan sebagainya.
Seperti umumnya kota-kota yang terletak di pesisir pantai, maka pola
penggunaan lahan di Kota Daruba cenderung linier mengikuti pola garis
pantai. Pada bagian pesisir terutama didominasi oleh bangunan fisik.
Sedangkan kegiatan pertanian cenderung ke arah perbukitan di sebelah
timur dan utara kota.
Jumlah penduduk Pulau
Morotai secara keseluruhan sebanyak 58.720 jiwa yang tersebar pada 47
desa. Mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai petani dan
nelayan (lebih dari 60 persen), sedangkan mata pencaharian lainnya
adalah pedagang, Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri.
Jenis
produksi tanaman pangan di Pulau Morotai antara lain padi sawah, padi
ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, buah-buahan dan sayuran. Untuk menuju ke Pulau Morotai hanya
dapat ditempuh dengan sarana transportasi laut ke Kota Daruba.
Perjalanan ke Morotai ditempuh dengan menggunakan kendaraan speedboat
dari Ternate ke Sidangoli dengan waktu tempuh 1 jam. Selanjutnya dengan
kendaraan darat sampai ke Tobelo dengan waktu tempuh 3 jam dan dari
Tobelo dengan speedboat ke Morotai dengan waktu tempuh 1,5 jam.
Prasarana
dan sarana transportasi darat menuju ke desa-desa maupun
antarkecamatan sudah ada dan dalam kondisi baik. Terminal penumpang
umum terdapat di Kota Daruba dengan sejumlah armada angkutan darat yang
melayani penumpang. Namun demikian, akibat terjadinya konflik sosial
pada tahun 2000 yang lalu, aktivitas terminal dan armada angkutan darat
untuk sementara sampai saat ini tidak berjalan. Sebagian jalan dan
jembatan juga rusak akibat kerusuhan.
Prasarana transportasi
laut dengan kategori pelabuhan yang tidak diusahakan terdapat di Kota
Daruba, ibukota Kecamatan Morotai Selatan. Volume bongkar muat barang
pelayaran dalam negeri untuk perdagangan antarpulau di Pelabuhan Daruba
tahun 2002 yang dibongkar 6.525 ton dan yang dimuat 33.718 ton.
Objek Menarik :
-Potensi alam dibawah laut yang masih terjaga terumbu karangnya
-
Pesona puing kapal perang dan pesawat tempur yang tenggelam semasa
perang dunia II
-Kesunyian, keterpencilan dan kedamaian pantainya
-Eksotisme deretan pohon kelapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar